One Day One Sekar #2 Periode Maret 2020

🌻 WELCOME TO 🌻
🌼 ONE DAY ONE SEKAR 🌼


Hi, fellas!πŸ’›
Apa kabar?
How do you feel?
Semoga semuanya tetap sehat yaaw~

QUARANTINE DAYS
Apa aja yang sudah kalian lakukan nih buat mengisi keseharian selama karantina atau isolasi mandiri ini?
Kuliah Online?
Memasak?
Kerja online?
Mungkin hampir seluruh masyarakat juga mengalami hal yang sama, dulu yang sangat bebas beraktifitas kesana-kemari, kerja pagi hingga malam, sekolah dari pagi hingga sore, interaksi dengan rekan kerja, teman sekolah, ataupun tetangga. Sekarang? Everything has changed~

Diam di rumah.
Seolah semua orang mendadak introvert dan anti-sosial karena pandemi ini.
🌼 Bosan?
Jelas semua orang juga sama, rutinitas yang biasanya selalu padat dan membutuhkan banyak tenaga sekarang hanya menjadi angan saja.
🌼 Stress?
Ini mungkin juga terjadi, mengingat kondisi ini membuat semua orang seolah seperti burung yang terjebak di dalam sangkar. Weekdays yang biasa penuh dengan kegiatan yang padat serta membuat lelah, weekend adalah solusi untuk refreshing dari padat dan penatnya aktifitas. Lalu, bagaimana dengan sekarang? untuk sekedar refreshing keluar rumah saja sulit.
🌼 Khawatir?
Pandemi ini telah menjadi nightmare yang tentunya tidak diharapkan kedatangannya oleh semua orang, khawatir orang-orang terdekat atau tercinta tertular dari adanya pandemi ini.
🌼 Boros?
Yap, kita terus menerus mengeluarkan pendapatan guna memenuhi kehidupan sehari-hari selama karantina mandiri, kadang kala pengeluaran itu semakin lama semakin membengkak tanpa disertai pemasukan yang stabil. karyawan-karyawan terancam pemotongan gaji, pedagang-pedagang kehilangan pendapatan yang signifikan, masyarakat kecil seperti penjual asongan, tukang becak, penjual keliling pendapatan yang mereka harapkan setiap harinya berharap dapat membawa beberapa lembar rupiah sekarang hanya bisa menghela nafas, pasrah dengan keadaan.
🌼 Serba daring atau online?
Kerja online? Sekolah online? semula aktifitas yang dilakukan dengan tatap muka langsung sekarang dialihkan menjadi melalui media daring atau online, tentu dibutuhkan internet serta media elektronik seperti smartphone sebagai penunjang. Orangtua yang sebelumnya menyerahkan semua urusan sekolah atau pembelajaran sang anak kepada guru sekarang situasi berbanding terbalik 180 derajat, para oranggtua seolah "dipaksa" menjadi guru sang anak selama dilaksanakannya sekolah online. Orang tua yang mungkin sudah awam dengan teknologi mungkin lebih mudah untuk beradaptasi dengan situasi yang serba online ini. But, bagaimana dengan orang tua yang "gagap teknologi" mereka jelas akan kesusahan saat menyesuaikan diri, apalagi jika saat itu sang anak masih berusia TK-SD yang jelas butuh pendampingan orang tua saat melakukan sekolah online

Semua orang jelas sangat berharap pandemi ini segera berakhir dan semua keadaan yang serba chaos akan segera kembali seperti sedia kala.
Semua orang seolah rindu akan padatnya jalanan oleh kendaraan-kendaraan, situasi macet di jalanan, ramainya pasar-pasar, penuhnya arena-arena rekreasi, sendau gurau dengan teman, situasi hangat diantara keluarga besar, padatnya stasiun, terminal, bandara oleh para pemudik yang mau pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara terkasih.

Tapi, dibalik semua itu pasti ada hikmah yang bisa kita ambil.
Semua orang yang setiap harinya sibuk sekarang bisa berkumpul dengan keluarga, menghangatkan situasi berkumpulnya keluarga di rumah, seolah meningkatkan interaksi di keluarga itu sendiri.
Tak jarang, orang-orang memanfaatkan waktu karantina mandiri ini untuk meningkatkan diri, misalnya dalam hal memasak mungkin. Mulai mencoba dan mengeksekusi resep-resep masakan, sudah bagai chef-chef di restoran bintang lima hehe...

So, selamat menikmati waktu kalian dirumah.
Tetap patuhi segala kebijakan yang diterapkan Pemerintah ditengah pandemi ini~
Terapkan Phsycal Distancing, jangan lupa cuci tangan dengan cara yang benar, dan menggunakan masker saat ada keperluan mendesak yang mengharuskan untuk keluar rumah.
#dirumahaja



See you soon, Fellas!
- SEKAR -


Comments