ANAK USIA DINI DAN SMARTPHONE





PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Disadari atau tidak kebiasaan lingkungan terhadap anak usia dini akan membentuk perkembangan anak. Pada saat ini seiring berkembangnya teknologi, banyak sekali pengaruh pada anak salah satunya penggunaan smartphone. Smartphone sangat mudah sekali menarik perhatian dan minat anak serta sudah menjadi hal yang biasa jika anak-anak saja sudah memakai smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Smartphone tentu memiliki dampak positif dan negatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman yang serba modern ini.

Dari segi psikologi, masa anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak belajar mengetahui apa yang belum diketahuinya. Jika masa anak-anak sudah tercandu dan terkena dampak negatif oleh smartphone, maka perkembangan anak pun akan terhambat khususnya dari segi prestasi. Dari penjelasan diatas, maka diharapkan agar masyarakat siap terutama para orang tua untuk menghadapi era modern ini, serta dapat membimbing anaknya untuk maju dan tidak berpengaruh buruk oleh perkembangan teknologi sekarang ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengaruh smartphone terhadap perkembangan anak?
2. Dampak apa saja yang didapat anak-anak pengguna smartphone?
3. Apa solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini?

C. TUJUAN

 Agar orang tua sadar akan peran pentingnya dalam perkembangan anak-anak, dalam membimbing dan mencegah agar teknologi smartphone tidak berdampak negatif bagi anak-anak. Dan sadar akan pentingnya sosialisai face to face bagi kehidupan sosial anak itu sendiri.


ISI

Di era modern seperti sekarang ini, dimana semua ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat termasuk dari bidang teknologi itu sendiri. Banyak teknologi yang saat ini telah banyak berkembang. Salah satunya smartphone, alat komunikasi canggih yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga bisa digunakan untuk menjelajahi internet. Dengan disertai banyak fitur serta kecanggihan yang di tawarkan, membuat smartphone ini menjadi laris manis di pasaran. Dari berbagai kalangan tentu sudah memilikinya, baik kalangan atas maupun bawah, baik dari usia muda hingga dewasa. Penggunaan yang mudah dan cepat menjadi alasan banyak orang membeli perangkat ini.

Apa yang akan anda pikirkan ketika mendengar kata “Smartphone untuk anak usia dini”? mungkin yang anda pikirkan adalah tentang usia yang terlalu muda untuk menerima smartphone, dampak smartphone bagi tumbuh kembang anak, smartphone seperti candu dan sebagainya.

Pertama, mari kita melihat pengertian anak usia dini itu sendiri. Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler dan Snowman, anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan,baik fisik maupun mental. Anak usia dini juga belum masuk ke dalam golongan usia produktif yaitu 15-64 tahun.

Usia anak yang masih sangat muda tentu terlalu riskan untuk menerima setiap dampak yang didapat dari penggunaan smartphone. Perkembangan mereka juga akan sedikit terganggu. Anak-anak belum bisa membedakan dan berpikir dengan jernih mana yang baik dan buruk untuk mereka.
Banyak dampak yang akan didapat anak-anak jika sudah menggunakan smartphone di usia terlalu dini. Memang di satu sisi, ada beberapa manfaat bagi anak yang sejak dini sudah berkenalan dengan smartphone. Paling tidak sejak awal anak sudah familiar dengan teknologi. Anak-anak yang senang bermain smartphone juga akan betah di rumah, ini adalah keuntungan buat orang tua yang sibuk dengan urusan pekerjaan. Beberapa orang tua juga membelikan anak-anaknya smartphone, agar mudah memantau keberadaan anak mereka. Tapi di sisi lain, pemakaian smartphone sejak usia dini juga dapat membawa dampak negatif bagi anak-anak, baik bahaya yang langsung terlihat maupun bahaya yang dampaknya jangka panjang.
Dampak negatif ini seperti terganggunya perkembangan anak, smartphone memiliki efek radiasi elektromagnetik yang mengganggu kesehatan manusia termasuk untuk anak-anak. Efek radiasi yang berlebihan dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Kemajuan teknologi ini juga mempengaruhi perilaku anak, kemajuan yang membawa kemudahan membuat generasi mendatang menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan. Hasilnya anak makin hari makin lemah mengenai hal kesabaran dan kosentrasi. Ini juga bisa membuat anak menjadi anti-sosial, mereka akan merasa nyaman dengan sesuatu di smartphone yang sifatnya tidak nyata, dibandingkan dengan sosialisasi face to face dengan sebaya yang sifatnya lebih nyata. Anak-anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu juga akan senang jika dihadiahkan smartphone oleh orang tuanya. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi, anak-anak sekarang ini rasanya jauh lebih “sadar teknologi” dibanding generasi-generasi di belakangnya.
Maka dari itu sosok yang paling berpengaruh dalam mencegah maupun mengatasi dampak negatif dari smartphone adalah orang tua. Orang tua dituntut untuk lebih sadar dan peka terhadap anak mereka sendiri. Mereka memiliki peran besar dalam membimbing dan memberi pembelajaran pada anak mana yang baik dan buruk untuk anak usia dini. Dilihat dari tahapan perkembangan dan usia anak, usia yang wajar untuk menerima smartphone mungkin rentang usia 12 tahun ke atas. Dimana anak sudah mulai bisa membedakan mana yang baik untuk dirinya. Bahkan, Bill Gates, pemilik Microsoft, memperbolehkan anak-anaknya untuk menggunakan smartphone saat usia mereka 14 tahun. Membatasi waktu penggunaan smartphone juga cara yang lumayan efektif agar anak terhindar dari kecanduan, mungkin dengan memperbolehkan menggunakan smartphone di hari minggu agar tidak mengganggu kegiatan sekolah di hari biasa. Memperbanyak waktu bertatap muka antara anak dan orang tua, selain dapat menguatkan hubungan juga sebagai pengalihan anak dari smartphone.



PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hal yang bisa di simpulkan adalah kepekaan orang tua terhadap perkembangan anak sangat diperlukan. Usia dini seharusnya di isi dengan pengenalan sosialisasi face to face baik di keluarga, teman sebaya, maupun masyarakat. Tujuannya tentu saja agar anak-anak terhindar dari sikap anti-sosial, karena memang kodratnya manusia itu merupakan makhluk sosial dimana mereka membutuhkan bantuan orang lain. Memperbanyak waktu bertatap muka atau berinteraksi antara anak dan orang tua, selain dapat menguatkan hubungan juga sebagai pengalihan anak dari smartphone dan terhindar dari kecanduan.
B. SARAN
1. Orang tua harus sadar betul dengan dampak smartphone, dan memikirkan apa yang diperbolehkan untuk diberikan pada anak usia dibawah 12 tahun.
2. Perbanyak sosialisasi face to face agar tidak menjadi anti-sosial.
3. Adanya peraturan mengenai batas usia mengenai diperbolehkannya seseorang menggunakan smartphone.
4. Pelarangan membawa smartphone ke sekolah, karena bisa menghambat proses pembelajaran di sekolah.



DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2018 pukul 20.36 WIB,

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2018 pukul 20.40 WIB,




Hastuti. 2012. Psikolog Perkembangan Anak. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Hartati, Sofia. 2007. How To Be a Good Teacher and To Be a Good Mother. Jakarta: Enno Media

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2018 pukul 22.46 WIB





Comments